Kobar - Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal. Beberapa orang mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa), yang dapat terjadi pada saat seroconversion. Seroconversion adalah pembentukan antibodi akibat HIV yang biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan setelah terjadinya infeksi.
Selain gejala di atas, berikut adalah gejala yang mungkin ada di awal terinfeksi :
- Demam tinggi yang terkadang sembuh sendiri, namun bisa muncul lagi dalam waktu mendadak.
- Rasa sakit pada tenggorokan dan biasanya rasa sakit lebih sering dilihat sebagai gejala flu.
- Ada ruam kemerahan dan hitam pada di atas kulit.
- Tubuh akan terasa lebih lelah dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan bebas.
- Rasa sakit pada semua bagian persendian dan otot.
- Terjadi pembengkakan pada bagian kelenjar yang tidak disertai dengan rasa sakit.
- Sakit kepala yang sangat parah dan bisa menyebabkan penderita tidak bisa bangun atau membuka mata.
Kendatipun infeksi HIV tidak disertai gejala awal yang pasti, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV. Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS.
Sedangkan Pada tahap yang lebih lanjut maka sebenarnya penderita justru tidak merasakan gejala seperti pada tahap awal. Virus akan berkembang dalam tubuh dan tidak menyebabkan rasa sakit. Padahal selama periode ini sebenarnya virus berkembang dan merusak sistem tubuh. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada tahap lanjut berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan sel dan menjaga kerusakan organ. Biasanya masa tahap lanjut bisa mencapai 10 tahun atau lebih tergantung dari kondisi penderita. Pada tahap ini penderita tetap bisa memiliki potensi menularkan HIV meskipun virus yang berkembang dalam tubuh jumlahnya sudah lebih kecil.
Pada tahap akhir biasanya infeksi virus HIV sudah menjadi AIDS yang berarti bahwa tubuh sudah mengalami beberapa perubahan yang sangat besar untuk kesehatan. Virus HIV yang telah berkembang akan mengalami perubahan dan menggerogoti sistem kekebalan tubuh. Berikut ini beberapa gejala HIV AIDS yang bisa muncul.
- Sistem kekebalan tubuh yang terus melemah dan mudah terserang penyakit.
- Berat badan menurun cepat dan tanpa alasan khusus.
- Banyak mengeluarkan keringat terutama pada malam hari meskipun saat cuaca panas dan dingin.
- Merasakan lelah yang sangat panjang dan membuat tubuh tidak bisa digunakan untuk beraktivitas.
- Terjadi pembengkakan kelenjar pada bagian ketiak, leher maupun selangkangan.
- Gangguan pencernaan yang bisa menyebabkan diare dan muntah berlebihan selama beberapa minggu.
- Banyak luka kecil yang ditemukan pada bagian mulut, alat kelamin hingga anus.
- Penderita akan mengalami depresi yang menyebabkan kehilangan ingatan dan depresi yang mengacaukan mental.
No comments:
Write comments